Perhimpunan Hotel serta Retoran Indonesia (PHRI) Daerah Spesial Yogyakarta optimis paket wisata murah 'Jogja Heboh' yang akan diadakan saat Februari 2019 dapat mengangkat okupansi atau keterisian kamar hotel di Yogyakarta yang sampai sekarang ini masih tetap rendah.
"Kami meyakini dengan pekerjaan "Jogja Ramai" akan mengangkat okupansi hotel di Yogyakarta pada 10 sampai 15 %," kata Ketua PHRI Daerah Spesial Yogyakarta (DIY), Istijab M Danunagoro, di Yogyakarta, Sabtu (19/1).
Baca Juga : Harga Keramik dan Harga Keramik Platinum
Menurut Istijab, semenjak awal Januari 2019 okupansi rata-rata hotel di ring satu Kota Yogyakarta masih tetap sampai 70 %, sedang di ring dua rata-rata 60 %. Pekerjaan Meeting, Incentive, Convention, Exhibition (MICE) pun masih tetap sepi. "Sampai saat ini MICE belum juga muncul kembali," katanya.
Untuk menangani hal tersebut, lanjut ia, PHRI bersama dengan Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) DIY, dan Kamar Dagang serta Industri Indonesia (Kadin) DIY lalu mengadakan "Jogja Ramai" berbentuk paket perjalanan wisata murah mulai 1 sampai 28 Februari 2019.
Menurutnya, beberapa hotel berbintang yang berperan serta dalam arena itu akan tawarkan potongan harga tarif bermalam sampai 60 %.
Diluar itu, lanjut Istijab, agen perjalanan yang terhimpun dalam Asita DIY akan memberi paket perjalanan murah dan tawarkan destinasi-destinasi wisata baru serta menarik di DIY. Ketua Dua "Jogja Ramai" 2019 Bijaksana Effendi menjelaskan ada dua pekerjaan penting yang akan diselenggarakan untuk meramaikan pekerjaan itu yakni atraksi wisata serta berbelanja atau transaksi.
Baca Juga : Harga Keramik Per dus dan Harga Kayu Balok
Atraksi wisata yang diinginkan dapat mengangkat kunjungan wisatawan salah satunya pentas seni serta budaya, pameran, sampai pekerjaan berolahraga seperti yang akan diselenggarakan di Kabupaten Kulon Progo yakni color run. Sedang untuk pekerjaan transaksi atau perekonomian, salah satunya pemberian potongan harga waktu belanja sampai potongan tarif hotel yang lumayan besar, yakni 60 %.
Dalam penerapan "Jogja Ramai" untuk tahun ke-3 ini, lanjut Bijaksana, pun disediakan aplikasi spesial yang akan mempermudah penduduk atau wisatawan waktu akan belanja baik di pasar moderen, pasar tradisionil, obyek wisata sampai fasilitas.
Public Relation Hotel Tentrem Yogyakarta Venta Pramusanti di Yogyakarta, Selasa, menjelaskan semenjak awal Januari 2019 sampai sekarang ini okupansi di Tentrem masih tetap rendah dengan rata-rata dibawah 70 % /hari. "Seperti hotel-hotel yang lain okupansi di Tentrem masih tetap landai atau bahkan juga alami penurunan pada tiga bulan pertama di awalnya tahun," kata Venta.
Simak Juga : Harga Kayu Kaso dan Harga Kayu Papan
Menurutnya, bila dibanding periode yang sama pada awal 2018, okupansi sekarang ini alami penurunan. Pada Januari 2018, rata-rata tingkat tempat tinggal di Hotel Tentrem dapat sampai lebih dari 76 % yang di pengaruhi oleh banyak pekerjaan nasional ataupun internasional.
No comments:
Post a Comment